DAN PILIHAN ITU KUPILIH
DAN PILIHAN ITU KUPILIH
BY: ALL
Mentari
kini telah kembali ke ufuk peraduannya,
Dan
senjah itu kemudian menghapiriku,
Akupun
kini terpojok dalam kesunyian,
Ia
menyapaku begitu lembut,
Penuh
kasih lewat semilir angin senja,
Bisikan
nan syaduh begitu jelas ku dengar,
Bisikan
itu sangat bergemah dalam ruang batinku terdalam,
“AnakKu
marilah ikutlah Aku”
Dalam
kegelapan itu, mata terpejam dan aku menjawab,
“Ya
Tuhan aku inigin mengikuti-Mu”
Kini,
haripun berganti, akupun sekali lagi bergulat dengan rasa yang bergemah dalam
batinku,
Begitu
hebat dan sehebat-hebatnya, sampai ragaku tak mampu menahan,
Akhirnya
aku tersyungkur,
Aku
jatuh, aku sakit,
Aku
sedih, aku menangis,
Akupun
berteriak minta tolong pada ruang malam kelabu itu,
Namun
suaraku hanya berpantulan pada gemah ruang kosong,
Ia
kembali menyapaku,
“AnakKu
janganlah engkau bersedih, aku akan membuat kamu bersukacita, mari ikutlah Aku”
Dengan
deraian air mata bening seperti kristal biru yang mengalir deras di pelupuk
mataku,
Akupun
berteriak, “Berikanlah aku petunjuk-Mu, Tuhan”
Agar
aku mampu berjalan mengikuti-Mu melalui jalan-jalan terjal penuh kebinasaan
ini,
Sebab
aku menemukan tantangan dan salib-Mu ini di sepi hatiku,
Dan
benar-benar terjadi bahwa cobaan yang mengerikan itu lambat laun pergi nun jauh
di asap perapian,
Tuhanku
hebat, Dialah garda dan perisaiku,
Sebab
suakcitaku telah mendahului kemalangan dan tangisanku,
Penantian-Nya
sungguh abadi di ujung jalan keabadian,
Sugguhpun
demikian, akupun ingin bermada bagi-Nya,”Tuhan Engkau tak pernah ingkar janji
kepadaku, surga-Mu adalah impianku, jalan-Mu adalah keselamatan bagiku”
“Aku
akan membangun tabernakel dalam puri batiku agar aku tegar dan kuat dalam
mengikuti panggilan-Mu dalam setiap jalan terjal kehidupanku”
Label: Puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda