Selasa, 06 Februari 2024

ANTARA EGO SI AKU DAN YANG LAIN

 


ANTARA EGO SI AKU DAN YANG LAIN

Oleh: Albertus Mandat Minggu, S.Fil

(Bagiku, sangat menggiurkan dan memilukan hati jika meyaksikan panggung pentas dunia politik zaman sekarang. Lihat wahana wajah politik yang dengan cita-cita agung dan tekad untuk mendatangkan kebahagiaan telah suram akibat permainan kaum dialektis dan destruktif dengan bermantolkan seola-ola malaikat terang. Akibat meraka, wahana dan krenda politik telah mengalami degradasi akibat sikap afirmasih ketotatalan diri yang egoistis. Mereka menganggap diri yang tak berhingga, nyatanya hanya tulang kering yang disuapi barah abi dendam kepada musu, saingan yang lain dengan menjadikan rakyat jelata sebagai ladang untuk menabur, merawat dan menuai hasil keserakahan. Bagiku sedikit saja dari mereka yang murni hati dan pikiran demi keadilan, kebahagiaan, damai sejaterah dan kemakmuran bagi rakyat jelata).

Kelam kelabu dunia zaman ini,

Dunia yang awalnya dibaluti dengan berbagai dengan cita rasa kedamaian dan sukacita,

Kini seperti tiang-tiang langit yang hampir rubu dan koyak akibat kejamnya para diaklektis dan destruktif,

Mengedapankan ego dimata pesaing adalah semboyan radikal mereka demi maskud egostis.


Ego mereka nampaknya memojokan yang lain dianggap pesaing dan tidak sepahamku,

Semangat kelompok mereka dengan dalil mereduksi dan mengobjekkan yang lain dengan nafsu hidup yang totaliter dan egoistis,

Sambil merapalkan kata penyejuk hati dimuka rakyat jelata demi pemalsuan indentitas diri.


Tanyaku, tidak sadarkah mereka akan sesama yang miskin dan menderita yang kian hari diperbudak oleh mafia kaum ploretariat?

Mereka adalah korban yang empuk disantap dengan madu kepahitan,

Mereka adalah si aku dan yang lain dari kata kami.

Ah, sungguh sangat disayangkan,

Apakah dunia kritik sebagai seorang yang pro-demokrasi adalah sebuah keniscayan berhadapan dengan mereka? tandasku,

Apakah suara-suara kaum pembela kaum yang lemah, merupakan kesimpulan yang angkat demi mencegah yang terburuk berkuasa?

Dari tanjung akademika, bersua dengan kalimat kritikan yang persisten dan konsisten tanpa dibaluti dengan sikap kritik situasional dan transaksional,


Namun dilain pihak muncul wajah skeptisisme yang berusaha menampar para pengkritik dari aliran murni yakni kebenaran dan keadilan,

Mereka menampar dengan mengacungkan tindakan kriminal terhadap kaum pembawa keadilan,

Demi, apa…

Ya itu, demi privasi dan mafia mereka yang diatur dalam sistem yang ketat dengan diboncengi pangkat dan jawabatan.


Sungguh sangat disayangkan duniaku ini,

Kebebasan dan kehendak diri semupama orang yang kebal hukum,

Semuanya bermain, semua mengatur jarak tempur,

Entah jalan mana yang harus dipilih, disamping korban berjatuhan akibat scenario permainan mereka.


Mari hai kamu sekalian pembela yang lain yang berpelindungkan sangkar keadilan dan damai,

Mari kita menyatakan kebenaran kepada para penguasa yang bermain politik hitam,

Kita wajib bersuara didetik-detik dan diujung akbar ini kepada para penguasa yang sesat akibat kehilangan jabatan dan kendali diri dimata Tuhan dan sesama,

Mari kita menjadikan diri kita sebagai operator, fasilitator, dan motivator demi krenda wahana dan kerajaan damai bagi semua orang.


Label:

2 Komentar:

Pada 6 Februari 2024 pukul 05.35 , Blogger Megaringoringo mengatakan...

🥰🥰

 
Pada 6 Februari 2024 pukul 06.01 , Blogger Albertmandat mengatakan...

Terimakasihnya, semoga bisa menambah kazana wawsan kita

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda