Senin, 22 November 2021

MANUSIA DAN KEBEBASAN II ALBERT

Ilustrasi Pinterest

 

Hidup merupakan ungkapan kebahagian dan kebanggaan yang tiada taranya.  Kata “kebanggaan” merujuk pada subjek yang berperan didalamnya yang secara aktif mengafirmasi hidup itu dalam tatatan sosial dan budaya. Kata “kebanggaan” mengandung artian kebahagiaan yang muncul dari kedalam hati yang melibatkan perasaan afeksi atau intuisi yang mendalam. Hal ini menggambarkan manusia yang mampu menyeimbangi dan mengola keutamaaan-keutamaan dalam diri yakni dalam dimensi rohani dan jasmani. Dia hadir sebagai manusia ideal dalam segala keberadaan.

Perputaran warna kehidupan selalu dirupai dengan berbagai rupa-rupa kehidupan yang sedemikian bersifat multidimensional. Rupa-rupa kehidupan yang ada sedianya selalu mempengaruhi dan membentuk manuisa untuk menmukan jati diri yang otentik. Rupa-rupa itu dapat mencakup situasi lingkungan hidup dari dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Dari keaneragaman ini mempunyai takaran dan strategi yang mantap untuk membantu manusia membentuk jati dirinya. Dalam hal ini dibutuhkan keterbukaan diri untuk menerima (receiver) serta didukung dengan sikap kebebasan.

Sikap kebebasan yang pantas yakni kebebasan dalam memberi ruang dan waktu untuk menyikapi segala realitas yang ada, enta realitas yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri dengan penuh sikap tanggung jawab dan bijaksana dalam menentukan setiap tindakan yang ada. Pengekspresian diri dalam kebebasan sama halnya melatih diri untuk peka, penuh kesadaran, mampu beradaptasi, bersosialisasi dan terbuka dalam menerima segala kemungkinan yang ada. Model pembentukan diri dalam kebebasan dilihat sebagai sebuah pembauran diri. Di mana, dalam kebebasan itu seseorang berproses dalam menyatuhkan segala kemauan, kedendak dan cita-cita dalam satu irama pembentukan dalam kebebasan yang ada.

Dalam kebebasan itu manusia dapat menghasilkan suatu keputusan yakni diri yang sejati dan ideal. Namun sebelumnya seseorang mesti mengetahui kebebasan itu. Kebebasan itu mencakup tiga hal utama yakni: kebebasan dari dalam diri sebagai kebebasan yang dasari yaitu: pertama, kebebasan untuk menentukan dan memilih serta memilah srtategi yang mana yang cocok dengan diri. Sehingga dalam proses lebih lanjut dalam pembetukan diri seseorang dapat dengan bebas dan leluarsa mengembangkan dan dapat pula bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kedua, kebebasan sosialitas berkaitan dengan lingkungan sekitar yaitu: dimana seseorang dapat bersosialisai atau berelasi dengan lingkungan sekitar.

Oleh sebab itu, kebebasan dapat mengartikan seseorang jika seseorang dapat mengartikan kebebasan itu dalam keterbatasan dirinya. Sehingga dalam keterbatasan itu dia dapat berproses dengan sebaiknya.

 

Albert Mandat mahasiswa semester 7 STFK Ledalero, Maumere, Flores-NTT

 

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda