SERAMBI KENANGAN
By: All
Termenung
aku di sudut kepunahan kata,
Budi
dan hatiku seakan mengajak ku pergi bersama kenangan di masa silam,
cerita
dan kenangan kini hanyalah bualan kata terakhir di pelupuk senjaku,
aku
harus beralih, kataku di saat kebimbangan sedang bersuah dalam batinku
Sekujur
tubuhku luluh bagaikan lilin dihadapan amukan api badai,
menoreh,
mengisah dan mengenang sebagai solusinya,
namun,
semuanya hanyalah kenangan, dan
kenangan, gelora amukan badai dalam diriku,
kebingungan
seakan meruang dan mewaktu dalam puri batinku,
Di
saat demikian, dalam sudut kebingungan dan dalam kehampaan kata,
Sang
pewaris kenangan datang bagaikan permata biru kencana,
katanya:
“kamu dan dia adalah kenangan”
apakah
dia yang adalah kenangan takan datang lagi? Tanyaku,
Jawabnya:
“mungkin”
Menoreh Kisah di Serambi Kenangan
Label: Puisi
1 Komentar:
Mantap e
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda