UFUK PENANTIAN
By:
All
Sejenak
dalam lamunan yang panjang, ku ingin mengenang serpihan kisah yang tersobek,
Kisah
yang kematian tubuh dalam lautan gelora asmara,
Kisah
yang kelam dalam selimut kemunafikan,
Kisah
yang mematikan
Di
saat seperti ini, hanyalah penyesalan yang menjadi duri yang dibaluti nana,
Rasanya
ujaran kata dan kalimat yang meluncurkan kesucian semakin diperdengarkan,
Dan
kalimat itu “kenapa demikian jadinya”
Semakin
aku menggerut, semakin terngiang gencatan teror mematikan,
Berulang
kali, bahkan menjadi kebiasaaan
Lari,
Menghilang,
Mengikuti,
Penantian
Di
tengah dilemah yang mematikan ini,
Nyatanya
ada serpihan kalimat doa berisikan syahadat-syahdat indah dari ufuk penantian,
o..o..o
dia
ya
dasyat
dan kuatlah doanya,
melulu
lantarkan semua penyiksa dalam puri batinku,
mengangkat
aku kembali pada peraduhan bersamanya di ufuk penantian,
ya,
di
ufuk penantian,
jiwaku
diabadikan.
Label: Puisi
1 Komentar:
Mantap Fr..👏👏👏
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda